PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation)

Curcol dulu :
Setelah telusur demi telusur aku baru nyadar, aku adalah orang ke 3 yang menggunakan metode PROMETHEE dalam skripsi.

PERHATIAN :
Habis baca jangan lupa komentarnya ya, dan ditunggu juga BackLink nya :D

Untuk yang mau Download BAB 2 saya tinggal klik link dibawah ini ya :
https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=explorer&chrome=true&srcid=0B7a4g6QAn0t9Mjc2YjU1ODItNmU1MS00MjUyLWFmYzUtYjM5YTFmMzgxMDA1&hl=en
Gratis ko untuk BAB 2..



Deskripsi
Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. PROMETHEE yang merupakan salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria sangat tepat untuk digunakan karena dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Sehingga diperoleh solusi atau hasil dari beberapa alternatif untuk diambil sebuah keputusan. Hasil perangkingan menunjukkan bahwa PROMETHEE I yang berdasarkan pada nilai entering flow dan leaving flow (Perangkingan Parsial) sedangkan PROMETHEE II yang didasarkan pada nilai Net Flow (Perangkingan Lengkap).
Hasil dari penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan yang dibangun dengan metode PROMETHEE dapat menentukan urutan alternatif penerima Beasiswa Percikan Iman (BsPI) yang tepat dari berbagai pilihan dengan berbagai kriteria bagi masing-masing alternatif.
Jenis Metode Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk
Ada beberapa metode standar yang umum digunakan untuk pengambilan keputusan Kriteria majemuk adalah Multi Attribute Utility Theory  (MAUT)  (Edward, W, 1997), Simple Multi Attribute Rating Tecnique  (SMART)  (Edward, W dan Barron, FH, 1994), Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation  (PROMETHEE) (Brans  et al,  1984)  dan  Analytic Hierarchy Process  (AHP) (Saaty, TL, 1980). Perkembangan ilmu pengambilan keputusan kriteria majemuk juga telah meluas dengan diperkenalkan metode yang lebih kompleks seperti Analytic Network Process (ANP). Penelitian ini mengambil basis metode PROMETHEE sebagai metode untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam menentukan kelayakan penerimaan beasiswa.

Metode yang Digunakan dalam SPK
Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan penerima beasiswa ini yaitu menggunakan metode PROMETHEE.

Dasar PROMETHEE
PROMETHEE  adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria atau MCDM (Multi Criterion Decision Making). Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam PROMETHEE  adalah penggunaan nilai dalam  hubungan  outrangking. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh  nyata menurut pandangan ekonomi.
Data dasar untuk evaluasi dengan methode PROMETHEE disajikan pada Gambar 1 sebagai berikut :
Gambar 1 Data Dasar analisis PROMETHEE

Dominasi kriteria
Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria, f : K → Я (Real Word) dan tujuannya berupa prosedur optimasi untuk setiap  alternatif  yang akan diseleksi,  a ε K,  f(a) merupakan evaluasi dari alternatif yang akan diseleksi tersebut untuk setiap kriteria. Pada saat dua  alternatif  dibandingkan  a,b ε K, harus  dapat ditentukan perbandingan preferensinya.
Penyampaian Intensitas (P) dari preferensi alternatif  a  terhadap alternatif  b sedemikian rupa sehingga:
- P(a,b) = 0,berarti tidak ada beda antara a dan b, atau tidak ada preferensi dari a  lebih baik dari b.
- P(a,b) ≈ 0, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b.
- P(a,b) = 1, kuat preferensi dari a lebih baik dari b.
- P(a,b) ≈ 1, berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b.
Dalam metode ini fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi  yang berbeda antara dua evaluasi, sehingga : P(a,b) = P(f(a)-f(b)).
Untuk semua kriteria, suatu obyek akan dipertimbangkan memiliki nilai kriteria yang lebih baik ditentukan nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan nilai preferensi atas masing–masing obyek yang akan dipilih.
Setiap kriteria boleh memiliki nilai dominasi  kriteria  atau bobot  kriteria  yang  sama atau berbeda, dan nilai bobot  tersebut harus di atas 0 (Nol). Sebelum menghitung bobot untuk masing-masing kriteria, maka dihitung total bobot dari seluruh kriteria terlebih dahulu. Berikut rumus perhitungan bobot kriteria :
Maka didapat rumus perbandingan untuk setiap alternatif, sebagai berikut :  

Rekomendasi fungsi preferensi untuk keperluan aplikasi
Dalam metode  PROMETHEE  ada Enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, maka digunakan tipe fungsi preferensi. Ke Enam tipe preferensi tersebut meliputi :
1.  Tipe Biasa (Usual Criterion)
Tipe Usual adalah tipe dasar, yang tidak memiliki nilai threshold atau kecenderungan dan tipe ini jarang digunakan. Pada tipe ini dianggap tidak ada beda antara alternatif a dan alternatif b jika a=b atau f(a)=f(b) , maka niliai preferensinya benilai 0 (Nol) atau P(x)=0. Apabila nilai kriteria pada masing-masing alternatif memiliki nilai berbeda, maka  pembuat keputusan membuat  preferensi mutlak  benilai 1 (Satu) atau  P(x)=1 untuk alternatif  yang  memiliki nilai lebih baik. Fungsi  P(x)  untuk preferensi ini disajikan pada gambar 2.
Gambar 2 Tipe Preferensi Usual [7]

2.  Tipe Quasi (Quasi Criterion atau U-Shape)
Tipe Quasi sering digunakan dalam penilaian suatu data dari segi kwalitas atau mutu, yang mana tipe  ini  menggunakan Satu  threshold  atau  kecenderungan  yang sudah ditentukan,  dalam kasus ini  threshold  itu adalah  indifference.  Indifference ini biasanya dilamabangkan dengan karakter m atau q, dan nilai indifference harus diatas 0 (Nol). Suatu alternatif memiliki  nilai  preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai P(x) dari masing-masing alternatif  tidak melebihi nilai  threshold. Apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi nilai  m maka terjadi bentuk preferensi mutlak, jika pembuat memutuskan menggunakan kriteria ini, maka decision maker  tersebut harus menentukan nilai m, dimana nilai ini dapat dijelaskan pengaruh yang signifikan dari sutau kriteria. fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 3.
Gambar 3 Tipe Preferensi Quasi [7]

3.  Tipe Linier (Linear Criterion atau V-Shape)
Tipe Linier acapkali digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif atau banyaknya jumlah, yang mana tipe  ini  juga menggunakan Satu  threshold  atau  kecenderungan yang sudah ditentukan,  dalam kasus ini  threshold  itu adalah  preference. Preference ini biasanya  dilamabangkan dengan karakter  n  atau  p, dan nilai  preference  harus diatas 0 (Nol). Kriteria ini menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari n, maka nilai preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan nilai x, jika nilai x lebih besar dibandingkan dengan nilai n, maka terjadi preferensi mutlak. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 4.
 Gambar 4 Tipe Preferensi Linear [7]

4.  Tipe Tingkatan (Level Criterion)
Tipe ini mirip dengan  tipe Quasi yang sering digunakan dalam penilaian suatu data dari segi kwalitas atau mutu. Tipe ini  juga menggunakan  threshold indifference (m) tetapi  ditambahkan Satu  threshold  lagi  yaitu  preference  (n). Nilai  indifference serta preference harus diatas 0 (Nol) dan nilai indifference harus di bawah nilai preference. Apabila alternatif tidak memiliki perbedaan (x), maka nilai preferensi sama dengan 0 (Nol)  atau P(x)=0. Jika  x  berada  diatas  nilai m  dan  dibawah nilai  n, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah P(x)=0.5. Dan jika x lebih besar atau sama dengan nilai n maka terjadi preferensi mutlak P(x)=1. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 5.
Gambar 5 Tipe Preferensi Level [7] 

5.  Tipe Linear Quasi (Linear Criterion with Indifference)
Tipe  Linear Quasi  juga  mirip dengan tipe Linear  yang acapkali digunakan dalam penilaian dari segi  kuantitatif  atau banyaknya jumlah. Tipe ini juga  menggunakan threshold  preference (n) tetapi ditambahkan Satu threshold  lagi yaitu  indifference (m). Nilai indifference  serta  preference  harus diatas 0 (Nol) dan nilai  indifference harus di bawah nilai  preference. Pengambilan keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam  area antara dua kecenderungan  m  dan  n.  Fungsi  P(x)  untuk preferensi ini disajikan pada gambar 6.
 Gambar 6 Tipe Preferensi Linear Quasi [7]

6.  Tipe Gaussian
Tipe Gaussian sering digunakan untuk mencari nilai aman atau titik aman pada data yang bersifat continue atau berjalan terus.[8] Tipe ini memiliki nilai  threshold yaitu Gaussian  threshold  ( )  yang berhubungan dengan nilai standar deviasi  atau distribusi  normal dalam statistik. fungsi  P(x)  untuk preferensi ini disajikan pada gambar 7.
Gambar 7 Tipe Preferensi Gaussian [7]

Nilai threshold atau kecenderungan
Enam tipe dari  penyamarataan kriteria bisa dipertimbangkan  dalam metode PROMETHEE, tiap-tiap tipe bisa lebih mudah ditentukan  nilai kecenderungannya atau parameternya karena hanya Satu atau Dua parameter yang mesti ditentukan. Hanya tipe Usual saja yang tidak memiliki nilai parameter.
  1. Indifference  threshold  yang biasa dilambangkan dalam karakter m atau q.  Jika nilai perbedaan (x) di bawah atau sama dengan nilai  indifference x ≤ m maka x dianggap tidak memiliki nilai perbedaan x = 0.
  2. Preference  threshold  yang biasa dilambangkan dalam karakter  n  atau  p. Jika nilai perbedaan (x) di  atas  atau sama dengan nilai  preference  x  ≥  n  maka perbedaan tersebut memiliki nilai mutlak x = 1.
  3. Gaussian threshold  yang biasa dilambangkan dalam karakter σ serta diketahui dengan baik sebagai parameter  yang secara langsung berhubungan dengan nilai standar deviasi pada distribusi normal. [5]
Arah dalam grafik nilai outrangking
Perangkingan yang digunakan dalam metode  PROMETHEE  meliputi tiga bentuk antara lain :

1.  Entering flow
Entering flow adalah jumlah dari yang memiliki arah mendekat dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outrangking.
Untuk setiap nilai  node  a dalam grafik nilai  outrangking  ditentukan berdasarkan entering flow dengan persamaan :

2.  Leaving flow
Sedangkan Leaving flow adalah jumlah dari yang memiliki arah menjauh dari node a dan hal ini merupakan pengukuran outrangking. Adapun persamaannya:

3.  Net Flow
Sehingga pertimbangan dalam penentuan Net flow diperoleh dengan persamaan : 

Semakin besar nilai  Entering  flow  dan semakin kecil  Levaing  flow maka alternatif tersebut memiliki kemungkinan dipilih yang semakin besar. Perangkingan dalam PROMETHEE I dilakukan secara parsial,  yaitu didasarkan pada nilai Entering  flow dan Levaing  flow. Sedangkan  PROMETHEE  II termasuk perangkingan komplek karena didasarkan pada nilai Net  flow masing-masing alternatif yaitu alternatif dengan nilai Net flow lebih tinggi menempati satu rangking yang lebih baik.

Langkah-langkah perhitungan dengan metode PROMETHEE
Langkah-langkah perhitungan dengan metode PROMETHEE adalah sebagai berikut:
  1. Menentukan beberapa alternatif
  2. Menentukan beberapa kriteria
  3. Menentukan dominasi kriteria
  4. Menentukan tipe penilaian,  dimana tipe penilaian memiliki 2 tipe yaitu; tipe minimum dan maksimum.
  5. Menentukan tipe preferensi untuk setiap kriteria yang paling cocok didasarkan pada data dan pertimbangan  dari  decision maker.  Tipe preferensi ini berjumlah  Enam (Usual, Quasi, Linear, Level, Linear Quasi dan Gaussian).
  6. Memberikan nilai  threshold  atau  kecenderungan  untuk setiap kriteria berdasarkan preferensi yang telah dipilih.
  7. Perhitungan Entering flow, Leaving flow dan Net flow
  8. Hasil pengurutan hasil dari perangkingan
Dalam metode promethee ada 2 macam perangkingan yang disandarkan pada hasil perhitungan, antara lain :
  1. Perangkingan parsial yang didasarkan pada nilai Entering flow dan Leaving flow.
  2. Perangkingan lengkap atau komplit yang didasarkan pada nilai Net flow. 
DAFTAR PUSTAKA
[2]  Ahmad Jalaluddin, (1 Maret 2009),   Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dalam Pengembangan Industri Potensial Dengan Metode PROMETHEE II,  http://ahmadjalaluddin.blogspot.com/2008/06/journal-ta.html.
[5]  Gwo-Hshiung Tzeng, Fuzzy MCDM in Past, Present, and Future, Management of Technology, 1:12-18
[6]  Santha Chenayah dan Eiji Takeda, (2005), Eigenvector Procedure based on Weighted Preference Flows in Multicriteria Outranking Analysis, Economics, 82:1-12.
[7]  Slavica Prvulović, Dragiša Tolmač, Živan Živković dan Ljiljana Radovanović, (2008), Multi-Criteria Decision In The Choice Of Advertising Tools, Mechanical Engineering, 6:91-100.
[8]  Tien-Yin Chou, Wen-Tzu Lin, Chao-Yuan Lin, Wen-Chieh Choud dan Pi-Hui Huang, (2004), Application of the PROMETHEE technique to determine depression outlet location and flow direction in DEM, Journal of Hydrology, 287:49–61. 

47 komentar:

L.M.Nujum Munawarah mengatakan...

tq browwww

Anonim mengatakan...

mantap buat postingnna.
btw tau g metode baru saat ini. metode yang bisa dipake buat SPK, AI, n Sistem Pakar? (untuk skripsi ni)

Unknown mengatakan...

Sebenarnya banyak banget Metode DSS itu, seperti AHP, Fuzzy, PROMETHEE, MAUT, ELECTRE dan lain2. Cuma yang sulit itu bahan materi nya.
Untuk AHP dan Fuzzy sudah banyak buku dalam bahasa indonesianya, tapi untuk yang lain agak susah walau sudah ada.
Cara paling mudah dengan Googling, cuma kebanyakan dalam bahasa inggris. tinggal terjemahkan deh pake google translate. :)

Dolphinuqie mengatakan...

Thanks reerensinya mas...:)

Uniqee mengatakan...

wah bermanfaat banget artikelnya mas, saya lgi mau buat tesis tentang MCDM, tapi bingung mau buat method apa, untung baca artikelnya mas jadi ada ide.....makasih banyak ya mas moga bermanfaat ilmunya amiiin....

Anonim mengatakan...

wah bagus sekali... thx udh sharing.. punya software promethee nya?

Unknown mengatakan...

Ada aplikasinya, cuma wani piro gan...?
kebetulan ane yang buat.

Anonim mengatakan...

program x bikin pke program ap ga ?
delphi ap yah ?

Unknown mengatakan...

Ane Pake Program Delphi Gan.. Coz kalo pake PHP ga boleh.. berat katanya..

Anonim mengatakan...

mau tanya, apa sih bedanya metode promethe dan ahp itu??? kan sama2 perangkingan

Lirik Yes mengatakan...

Makasi gan infonya, ane juga gi skripsi pake ni metode tapi klo contoh perhitungannya ada gk gan minta tolong dong gan kirimin, klo bisa krim ke sobiwec@gmail.com

Unknown mengatakan...

Kalo dokument untuk perhitungannya ane jual Gan.. :D kalo tertarik silahkan hubungi di frozila@gmail.com

Nurul Hadi mengatakan...

Min,, saya mau bertanya…saya tidak mengerti cara menentukan nilai threshold (p, q dan teta) … kira2 ada rumusnya min tuk mendapatkan nilai tersebut???
Tolong pencerahannya min :D

Unknown mengatakan...

Simpel nya untuk menetukan nilai p, q dan teta itu ditentukan oleh si JURI PENILAI.

Contoh kasus Penerimaan Pegawai Baru :
Minimal IPK (p) = 2.5
Mutlak IPK (q) = 3.0
Perhitungan Tipe Level

Jadi kalo ada orang dengan
IPK 2.3 bernilai = 0
IPK 2.6 bernilai = 0.5
IPK 3.1 bernilai = 1

kristlove@rocketmail.com mengatakan...

gan nego perhitungan promethee lengkap nett..
kristlove@rocketmail.com

Anonim mengatakan...

cara nentuin tipe preferensi itu gimana?
masih agak bingung ama penjelasannya..
thx

Anonim mengatakan...

mas, masih bingung dengan nilai gaussian...
nilai gaussian itu adalah nilai standar deviasi yah?
Trus bgmn yah cara menentukan nilai gaussian ?
maaf kalau pertanyaan ane byk.. hehehe...
thx...

iewant mengatakan...

mas bro,klo metode ANP ngerti ga tuch?
mhon bantuannya yach mas bro.....

Anonim mengatakan...

terjemahin sendiri yak...

The preference threshold (p) for a given criterion corresponds to the smallest definition that you consider as definitely important when you compare to actions.

Usually it is easier to determine the value of p starting with a larger value and progressively reducing the value until you feel that your preference is not so much well established.

A good rule of thumb is that p should be smaller than the range of the criterion (difference between the maximum and minimum values) provided that the criterion is actually a discriminating one.

Anonim mengatakan...

kak,, aku masih bingung,,,,
contoh pemilihan karyawan
data quesioner:
A: 80
B: 75
C: 79
perhitungan dengan promethee nya gmn yah... trus apa metode ini bisa di aplikasikan ke delphi?

mau minta saran juga, lebih mudah mana menggunakan promethee atau AHP?


Urgent,
waiting for reply kk,,
Thx

Riskiana mengatakan...

kak,, aku masih bingung,,,,
contoh pemilihan karyawan
data quesioner:
A: 80
B: 75
C: 79
perhitungan dengan promethee nya gmn yah... trus apa metode ini bisa di aplikasikan ke delphi?

mau minta saran juga, lebih mudah mana menggunakan promethee atau AHP?


Urgent,
waiting for reply kk,,
Thx

Unknown mengatakan...

Maksudnya gimana ini pertanyaannya?
Ko tiba2 ada nilai
A. 80
B. 75
C. 79

Promethee bisa diaplikasikan dengan aplikasi apa saja tergantung keahlian programmer nya.

Aku belum pernah pake AHP, tapi menurut teman2 lebih mudah pake AHP karena rumusnya buat sendiri disesuaikan dengan kasusnya.

Kalo promethee kadang ada contoh kasus yang tidak semua nya masuk ke metode2 perhitungan yang ada di promethee.

Renny DesvitaSari mengatakan...

boleh tau gak kamu dapat referensi buku Promethee , bukunya berjudul apa terus karangan siapa bisa beli dimana? aku sedang nyusun tugas akhir judul nya juga Sistem pendukung keputusan pemberian kredit di bank dengan menggunakan metode promethee.
tapi aku gak bisa, dosen aku juga gak bisa ngajarin aku, jadi aku bingung mau ganti metode ahp atau tetep pake promethee. sedangkan aku gak punya sumber buku bahkan yang bisa ngajarin

Renny DesvitaSari mengatakan...

ohya lord frog, salam kenal sebelumnya, apa aku bisa mintak kontak hape kamu?

Anonim mengatakan...

maksud dari "Menentukan tipe penilaian, dimana tipe penilaian memiliki 2 tipe yaitu; tipe minimum dan maksimum", bisa berikan contohnya gan

Anonim mengatakan...

mas m numpang tanya.....gmn cara atau rumus mencari maksimal dengan minimum

Anonim mengatakan...

gan ane mo tx di langkah k 4 Menentukan tipe penilaian tu kan di cari maksimasi to minimasi,pengaruhx kmana?
apakah berpengaruh ke Perhitungan Derajat Preferensi??

moren mengatakan...

mau tanya kalo perhitungan nya gak pake software bisa gak?

Anonim mengatakan...

mas,,mu tanya rumus menghitung kaidah minimasi dan maksimasi gimana ya? saya bingung itu dari mana. terima kasih

Unknown mengatakan...

Dear All Teman2 Pejuang Skrips,

Mohon maaf saya tidak bisa ngebalas pertanyaan2 yang udah cape2 dibuat soalnya saya sendiri sudah lupa ttg detail metode promethee.

Jadi kalo mau beli dokumen skripsi saya, hanya untuk referensi bukan untuk di copy paste abis bisa hubungi saya ke 085719113797.
Harga nya Net Rp. 300.000
Seharga intrnetan di warenet 30 hari.
Ga mahal itu lah.

Kalo mau beli software promethee nya untuk refrensi juga bukan utk copy paste, harga nya Net Rp. 700.000. Jika sewa programmer harganya lebih mahal pasti dan belum tentu ngerti.

Sorry ya ga bisa bales lagi pertanyaan2 nya..

Semangat.... :)

Thobib mengatakan...

Yang lagi nyari referensi tentang promethee bisa mampir ke >> http://www.jogjalab.com/program/spk_metode_promethee

Unknown mengatakan...

Thankyou mas thobib dah ngebantu,,, :)

Anonim mengatakan...

mau tanya... lambang (I) pada rumus Entering flow apa ya namanya?? tx

Anonim mengatakan...

Maaf kalau saya komentari gan. Saya sudah pernah bikin aplikasinya pakai PHP. Ga berat kok, lancar jaya. pdahal laptop yang saya pakai masih setara pentium 4

Anonim mengatakan...

bagaimana menentukan nilai parameter pada promethee?
nilai parameternya darimana?
mohon yang bisa jawab bisa bantu
makasih

Unknown mengatakan...

bos cara menentukan nilai gaussian bagaimana?

Unknown mengatakan...

mas aku masih bingung cara menghitungnya. bisakan ya kalau diterapkan di sistem perangkingan siswa. Tapi bingung mengimplementasikannya, Gimana yah mas. mohon bantuannya. Sangat bermanfaat.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Unknown mengatakan...

kalau untuk sistem perengkingan siswa biasa aja tapi mungkin hanya pake satu metode aja yaitu metode yang pertama

Unknown mengatakan...

kalo gaussian jujur pas di studi kasus gw gak dipake karena tidak masuk ke kebutuhan studi kasus nya

Unknown mengatakan...

Dari hasil analisis data yang di dapat bro

Anonim mengatakan...

Untuk menentukan tipe kriteria yg dpke gmn? Misal kriteria linear quasi ato linear. Kan sma2 kwantitas tuh.

Unknown mengatakan...

Bang mau tanya cara menentukan kaidah min max gimana yaa? Mohon dijawab

Arif Setyo mengatakan...

mungkin seperti ini kang. kaidah MIN MAX itu kalau ga salah tergantung kriterianya yang lebih baik yang mana.
contoh :
kriteria Harga HP. pasti yang di cari antara HPa dan HPb yang lebih mnurah. berarti kaidahnya MIN.
trus kriteria Fitur HP. pasti yang dicari yang fiturnya banyak dan prosesnya cepet. berarti kaidahnya MAX.
maaf kalau salah hehe

Unknown mengatakan...

tanya :
Untuk menentukan tipe kriteria yg dpke gmn? Misal kriteria linear quasi ato linear. Kan sma2 kwantitas tuh?

jawab :
kalo tipe linear itu ketika ada perbedaan maka dia mendapatkan nilai, tapi kalo linear quasi itu ketika ada perbedaan tetapi perbedaanya tidak melebihi batas "indifference" maka tidak mendapatkan nilai.


tanya :
Bang mau tanya cara menentukan kaidah min max gimana yaa? Mohon dijawab?

jawab dari bung arif setyo sangat tepat.

Rahmatillah_Ali mengatakan...

Hy gan... Mau tanya apa kalian tau rumus Excel promethee nya yang lengkap seperti leaving flo enter ing Flow dan net Flow...
Tolong dijawab....

Musbi mengatakan...

Masih bingung menentukan tipe preferensi, tolong penjelasannya secara gampang dong

Posting Komentar

No Junk, Spam, Racism, Porn, and any think of negative thinking